Banjir Parah di Pantura Jawa Tengah, Bukti Kegagalan Pemerintah Lakukan Mitigasi Bencana

- Minggu, 1 Januari 2023 | 09:25 WIB
Banjir Parah di Pantura Jawa Tengah, Bukti Kegagalan Pemerintah Lakukan Mitigasi Bencana (IdFeeds.com)
Banjir Parah di Pantura Jawa Tengah, Bukti Kegagalan Pemerintah Lakukan Mitigasi Bencana (IdFeeds.com)

IdFeeds.com - Sejumlah wilayah di Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah menjadi titik bencana banjir sejak Sabtu (31/12/2022).

Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, adapun potensi banjir berlangsung selama beberapa hari ke depan di awal tahun 2023. Hal itu ia ungkapkan ketika meninjau kondisi banjir di sejumlah wilayah.

“Masyarakat kita minta untuk siaga, karena kondisi ini diperkirakan oleh BMKG sampai tanggal 3 Januari, sehingga kita harus siaga penuh setiap hari,” ungkap Ganjar Pranowo saat menyampaikan pesan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dirinya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan siaga di kondisi tersebut. Ganjar Pranowo meminta relawan menyediakan kebutuhan logistik, peralatan rescue, dan titik aman untuk evakuasi.

Sebagai informasi, banjir mengepung ibukota Jawa Tengah Kota Semarang. Hal ini disebabkan hujan yang tak henti-hentinya mengguyur selama 12 jam. Semarang bagian utara dan bagian barat menjadi lokasi terparah karena merupakan titik terendah di kota tersebut.

Selain itu, objek-objek vital seperti Kota Lama, Stasiun Tawang, Terminal Terboyo, dan Simpang Lima tergenang banjir. Sehingga kondisi tersebut mengakibatkan aktivitas ekonomi warga lumpuh.

Penyebab dari banjir yang melanda sebagian besar Kota Semarang adalah area resapan yang tidak berjalan maksimal. Kondisi tersebut ditambah letak geografis Kota Semarang yang berada di bawah permukaan laut, sehingga fungsi optimal drainase sangat penting agar Kota Semarang aman dari terjangan banjir.

Apalagi sebelumnya pada Kamis (29/12/2022) tanggul penahan air laut di kawasan Marina, Semarang rusak karena tak kuat menahan desiran gelombang.

Selain Semarang, sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah juga dilanda banjir, antara lain Pati, Demak, Kudus, Pekalongan, Batang hingga Pemalang.

Kabupaten Demak yang berlokasi tak jauh dari Semarang sangat bergantung pada Rumah Pompa Sringin untuk menghalau luapan air. Namun, sayangnya dua unit pompa di fasilitas tersebut rusak pada Sabtu. Akibatnya banjir melanda jalan penghubung Semarang-Demak, dan kemacetan parah pun terjadi.

Menurut prediksi BMKG, sebagian wilayah Indonesia mengalami intensitas curah hujan yang tinggi hingga akhir 2022.

Sejumlah daerah seperti Jabodetabek, Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Tenggara Timur (NTT) harus mewaspadai ancaman ini.

“Dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan,” jelas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan persnya beberapa waktu yang lalu.

Ia menyampaikan penyebab fenomena tersebut di antaranya adalah aktifnya monsun Asia di belahan bumi utara, dan ditemukannya Madden Jullian Oscillation (MJO) yang cukup aktif di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Halaman:

Editor: Singgih Nugraha

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

STB Meledak, Rumah di Tanjung Priok Hangus Terbakar

Senin, 30 Januari 2023 | 21:10 WIB

Aliran Agama Islam yang Wajib Kamu Tahu

Minggu, 29 Januari 2023 | 13:23 WIB
X