Kerusakan Lingkungan Pegunungan Kendeng Jadi Pemicu Banjir Bandang di Pati

- Minggu, 4 Desember 2022 | 07:59 WIB
Kerusakan Lingkungan Pegunungan Kendeng Jadi Pemicu Banjir Bandang di Pati (Instagram @kelilingpati)
Kerusakan Lingkungan Pegunungan Kendeng Jadi Pemicu Banjir Bandang di Pati (Instagram @kelilingpati)

IdFeeds.com - Beberapa wilayah di Kabupaten Pati bagian selatan kena terjangan banjir bandang pada Rabu (30/11/2022) lalu. Dua desa menjadi titik terparah dari adanya banjir bandang tersebut. Desa tersebut adalah Sinomwidodo Kecamatan Tambakromo dan Desa Godo Kecamatan Winong.

Menurut Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat, bencana banjir bandang terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur Pegunungan Kendeng. Ia menambahkan, kawasan di Pegunungan Kendeng yang mulai tandus membuat minimnya area serapan air.

“Kalau di atas (Pegunungan Kendeng) hujan deras, bisa dipastikan banjir. Yang terdampak Kecamatan Winong dan Kecamatan Tambakromo (Desa Sinomwidodo, Karangwono, Keben, Tambakromo, Angkatan Kidul, dan Angkatan Lor),” ungkap Mirza pada Kamis (1/12/2022) lalu.

Menurutnya penebangan hutan besar-besaran di kawasan Kendeng menyebabkan tidak adanya penahan limpahan air yang berasal dari pegunungan. Air yang menggenangi kawasan Kendeng mengalir ke permukiman warga di lereng pegunungan.

Sependapat dengan Mirza, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menganggap tandusnya hutan di Pegunungan Kendeng jadi penyebab banjir bandang di Pati selatan.

Oleh karena itu, ia mendorong agar segera dilaksanakan reboisasi di kawasan pegunungan kapur tersebut guna meminimalisir potensi banjir ketika meningkatnya curah hujan.

“Salah satu faktor penyebab banjir di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Pati, disebabkan karena berkurangnya penghijauan di Pegunungan Kendeng, sehingga ketika turun hujan air tidak lagi terserap oleh akar pohon dan langsung turun ke dataran rendah, masuk ke sungai bersama lumpur,” ungkapnya.

Dampak kejadian tersebut membuat ratusan warga mengungsi, bahkan ada dua warga yang meninggal dunia karena bencana alam tersebut. Sejumlah bangunan pun rusak parah dan beberapa rumah warga roboh.

Ia mengingatkan warga saat genangan banjir mulai menunjukkan tren naik segera mengungsi demi mengurangi risiko. Meski begitu, warga Desa Sinomwidodo masih ada yang bertahan di rumah karena mengira genangan banjir hanya sebentar sehingga tidak perlu mengungsi.

Diketahui, Sungai Godo yang seharusnya menampung air dari kawasan pegunungan tidak mampu menahan debit air sehingga meluap mengakibatkan banjir di Desa Sinomwidodo dan Desa Godo.

Beberapa relawan dan personel TNI/Polri ikut gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang.

Fenomena banjir bandang di kota berjuluk Bumi Mina Tani itu bukan pertama kali terjadi pada tahun ini. Pada Juli 2022 lalu, banjir bandang juga menerjang sejumlah permukiman warga dan ruas jalan.

Editor: Singgih Nugraha

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

STB Meledak, Rumah di Tanjung Priok Hangus Terbakar

Senin, 30 Januari 2023 | 21:10 WIB

Aliran Agama Islam yang Wajib Kamu Tahu

Minggu, 29 Januari 2023 | 13:23 WIB
X